Tiket Naik Candi Borobudur Rp750.000, Guru Besar Sejarah: ‘Akal-Akalan’

luhut candi borobudur

 

Rencana pemerintah Indonesia memberlakukan tarif menaiki struktur Candi Borobudur bagi wisatawan domestik sebesar Rp750.000 menuai kritik dari banyak pihak.

Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sri Margana, sependapat dengan wacana pembatasan kunjungan untuk preservasi heritage yang sudah ribuan tahun umurnya itu.

Namun, dia tidak sepakat dengan rencana kenaikan harga tiket bagi wisatawan domestik menjadi Rp750.000.

"Membatasi kunjungan dengan cara menaikkan tiket secara ugal-ugalan itu juga akal-akalan saja, mau melindungi obyeknya tetapi tidak mau berkurang penghasilannya," kata Prof Margana.

Alih-alih menaikkan harga tiket semahal itu, dirinya mengusulkan dua solusi. Pertama, membatasi kuota kunjungan.

"Khususnya bagi para pengunjung rombongan dengan melakukan reservasi lebih dulu,” hematnya.

Kedua, mengatur aliran pengunjung agar tidak merusak heritage.

"Atau mengatur aliran pengunjung sedemikian rupa sehingga tidak merusak heritage. Misalnya membedakan tiket bagi mereka yang ingin naik ke candi atau hanya berkeliling di sekitar candi," lanjutnya.

Baca juga: Anies Baswedan Sampaikan Kode Keras Buat PKS

Rencana peningkatan harga tiket naik Candi Borobudur disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pada Sabtu (4/6/2022).

Ia beralasan kenaikan tiket itu bertujuan membatasi pengunjung karena rekomendasi dari UNESCO, telah terjadi penurunan dan keausan batu Candi Borobudur. Luhut memperkirakan tarif baru tiket naik Candi Borobudur berlaku mulai sebulan ke depan. [trb]

 

 

Lebih baru Lebih lama

ظ†ظ…ظˆط°ط¬ ط§ظ„ط§طھطµط§ظ„